Sejak kecil aku merasa dekat dengan mainan-mainan yang aku dapat dari orang terdekat dan tersayang. Dibelikan mainan baru yang berbeda di setiap ulang tahunku membuatku merasa menjadi anak yang sangat bahagia, tetapi aku juga merasa menjadi anak yang semakin tidak tau diri karena aku sering merasa bosan dengan mainan-mainan itu. Membuangnya ketika rusak, menghancurkannya dan membiarkan tergeletak begitu saja. Tapi setelah beranjak dewasa, aku mulai berfikir bagaimana dengan anak-anak yang hidup dengan cara berkeliling kesana kesini di tengah terik matahari yang menyengat demi menjual barang-barang hanya untuk mencari sesuap nasi, apakah mereka juga bisa mendapatkan mainan-mainan dari orang tersayang mereka? Apakah mereka juga bisa merasa bahagia di setiap langkah yang mereka jalani? Kadang hal-hal yang menurutku biasa saja merupakan hal yang mereka juga ingin rasakan, sesederhana dibelikan mainan baru disetiap hari ulang tahun. Pemikiran ini membuat mainan yang tadinya aku lihat berwarna cerah dan ceria, tiba-tiba rasanya seperti dibaluti warna gelap dan suram. Terkadang aku bertanya kepada diri sendiri, kenapa mereka tidak bisa merasakan kehidupan layaknya anak kecil yang bahagia dengan mainan-mainanan barunya?